KEUNTUNGAN
BAHAN AJAR CETAK
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
Bahan cetak dapat ditampilkan
dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar
cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa
keuntungan, yaitu:
1) Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi,
sehingga memudahkan guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana
yang sedang dipelajari.
2) Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit.
3) Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dengan
mudah dipindah-pindahkan.
4) Menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas
bagi individu
5) Bahan tertulis relatif ringan dan dapt dibaca
dimana saja
6) Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca
untuk melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa.
7) Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai dokumen
yang bernilai besar.
8) Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri
1.
Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran.
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi,
konsistensi, dan kecukupan.
Prinsip relevansi artinya keterkaitan.
Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya
dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalnya, jika
kompetensi yang diharapkan dikuasi siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran
yang diajarkan harus berupa fakta atau bahan hafalan.
Prinsip konsistensi artinya keajegan.
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai ada empat macam, maka bahan ajar yang
harus diajarkan juga ada empat macam.
Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian
bilangan yaitu meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka
materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian.
Prinsip kecukupan artinya materi yang
diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi
dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh
terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
2. Langkah-Langkah
Pemilihan Bahan Ajar
Menurut Darmadi (2009) sebelum
melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui pemilihan
bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi
pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak harus
dipelajari siswa dipihak lain hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang
benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada
standar kompetensi.
Setelah diketahui kriteria pemilihan
bahan ajar, sampailah kita pada langkah-langkah pemilihan bahan ajar. Secara
garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama
mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetens dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar. Langkah
berikutnya adalah menidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Langkah ketiga memilih bahan ajar yang sesuai atau
relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
teridentifikasi tadi. Terakhir adalah memilih sumber bahan ajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar