Daftar Blog Saya

Sabtu, 31 Desember 2011

KEUNTUNGAN BAHAN AJAR CETAK


KEUNTUNGAN BAHAN AJAR CETAK
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya

Bahan cetak dapat ditampilkan dalam  berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan, yaitu:
1)      Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari.
2)      Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit.
3)      Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dengan mudah dipindah-pindahkan.
4)      Menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu
5)      Bahan tertulis relatif ringan dan dapt dibaca dimana saja
6)      Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa.
7)      Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai dokumen yang bernilai besar.
8)      Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri
1.      Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalnya, jika kompetensi yang diharapkan dikuasi siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau bahan hafalan.
Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai ada empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga ada empat macam.  Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan yaitu meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
2.      Langkah-Langkah Pemilihan Bahan Ajar
Menurut Darmadi (2009) sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak harus dipelajari siswa dipihak lain hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi.
Setelah diketahui kriteria pemilihan bahan ajar, sampailah kita pada langkah-langkah pemilihan bahan ajar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetens dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar. Langkah berikutnya adalah menidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Langkah  ketiga memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi. Terakhir adalah memilih sumber bahan ajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar