PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS
Oleh:
Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
Seperti halnya pada model pengajaran langsung, dalam
pengajaran kooperatif juga diperlukan tugas perencanaan, misalnya: menentukan
pendekatan yang tepat, memilih topik yang sesuai dengan model ini, pembentukan kelompok siswa, menyiapkan LKS
atau panduan belajar siswa, mengenalkan siswa kepada tugas dan perannya dalam
kelompok, merencanakan waktu dan tempat duduk
yang akan digunakan.
Seperti telah dikemukakan di atas, salah satu tugas guru
pada model ini salah satunya adalah memilih pendekatan yang sesuai. Dalam
pembelajaran kooperatif dapat dilakukan melalui macam-macam pendekatan, guru
dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pendekatan-pedekatan pada model kooperatif yaitu: tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions), tipe Jigsaw, tipe investigasi kelompok, dan tipe
pendekatan struktural. Berikut ini ditunjukkan perbandingan diantara keempat pendekatan tersebut.
Tabel
3.
Perbandingan
Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif.
Pendekatan
Unsur
|
STAD
|
JIGSAW
|
Kelompok
Penyelidikan
|
Pendekatan
Struktur
|
Tujuan
Kognitif
|
Informasi akademik sederhana
|
Informasi akademik sederhana
|
Informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan
inkuiri
|
Informasi akademik sederhana
|
Tujuan
Sosial
|
Kerjasama dalam kelompok
|
Kerjasama dalam kelompok
|
Kerjasama dalam kelompok kompleks
|
Keterampilan kelompok dan sosial
|
Struktur
Kelompok
|
Kelompok hetero-gen dengan 4-5 orang anggota
|
Kelompok hetero-gen dengan
5-6 anggota dan meng-gunakan kelompok
asal dan ahli
|
Kelompok belajar homogen dengan 5-6 orang anggota
|
Bervariasi berdua,
bertiga, kelompok dengan 4-6 orang anggota
|
Pemilihan
Topik
|
Biasanya guru
|
Biasanya guru
|
Biasanya siswa
|
Biasanya guru
|
Tugas
Utama
|
Siswa dapat menggunakan LKS dan saling membantu
untuk menuntaskan materi belajarnya
|
Siswa mempelajari materi dalam ke-lompok ahli
kemu-dian membantu anggota kelompok asal mempelajari materi itu
|
Siswa menyelesai-kan inkuiri
komplek
|
Siswa mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan baik sosial
dan kognitif
|
Penilaian
|
Tes mingguan
|
Bervariasi, misal tes mingguan
|
Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat
menggunakan tes essay.
|
Bervariasi
|
Pengakuan
|
Lembar pengakuan dan
publikasi lain
|
Publikasi lain
|
Lembar pengakuan dan
publikasi lain
|
Bervariasi
|
(Farid Makrup: http://dt.tp.ac.id/doc/model+pembelajaran+matematika)
Agar pembelajaran dapat berjalan
lancar, sebaiknya kepada siswa diberitahukan petunjuk-petunjuk tentang yang akan dilakukan. Petunjuk-petunjuk
tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Tujuan pelajaran
2.
Apa saja yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok.
3.
Batas waktu untuk menyelesaikan tugas.
4.
Jadwal pelaksanaan kuis untuk STAD dan Jigsaw.
5.
Jadwal presentasi kelas untuk kelompok penyelidikan.
6.
Prosedur pemberian nilai penghargaan individu dan
kelompok.
7.
Format presentasi laporan.
Contoh Penerapan Model
Pengajaran Kooperatif pada SubPokok Bahasan Persamaan Garis Lurus
Berikut ini
disajikan sebuah contoh Rencana Pelajaran model pembelajaran kooperatif pada
subpokok bahasan Persamaan garis lurus
untuk kelas 2 cawu 1 SMP.
DESAIN PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : SMP
Mata
Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II / 1
Aspek :
Persamaan Garis Lurus
Alokasi
Waktu : 2 x 45 menit
A. 1. Kompetensi
Dasar
Menemukan sifat-sifat garis lurus.
2. Hasil Belajar
Siswa menunjukan kemampuan menggambar garis lurus
dalam berbagai bentuk.
3. Indikator
Siswa
diharapkan minimal dapat:
a menggambar garis y=mx pada bidang kartesius.
b.
menggambar garis y=mx+c pada
bidang kartesius
B.
Kelengkapan
1. Buku
Siswa
2. LKS
C. Kegiatan
Belajar Mengajar
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Metode : Kombinasi metode
tanya jawab, diskusi, dan pemberian
tugas.
I.
Pendahuluan
a. Mengingat
kembali pengertian sistem koordinat kartesius, tempat kedudukan.
b.
Menyampaikan tujuan pembelajaran, meliputi
tujuan produk dan afektif.
c.
Menginformasikan model pembelajaran
yang akan digunakan model pembelajaran kooperatif dan
pembelajaran langsung.
|
II. Kegiatan Inti
1.
Mengelompokkan siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang, atau
kelompok siswa yang duduk sebangku
2. Meminta setiap kelompok untuk
mengerjakan LKS-9.1 Soal 1 dan mengumpulkan hasilnya. (Selama diskusi
berlangsung, guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan
mengarahkan/membantu siswa yang mengalami kesulitan)
3. Meminta beberapa perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain
memberikan tanggapan. (Guru memandu jalannya diskusi dan merumuskan
jawaban yang benar). Jawaban siswa pada soal ini dapat bervariasi.
4. Dimungkinkan siswa menggambar susunan
ubin yang berbeda tetapi kelilingnya sama. Berdasarkan jawaban siswa ini
kelompok dipandu menjawab masalah berikutnya.
5. Meminta setiap kelompok untuk
mengerjakan LKS-02 Soal 2, dan mengumpulkan hasilnya. (Selama diskusi
berlangsung, guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan)
6. Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan
tanggapan. (Guru memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang
benar.).
7. Meminta setiap kelompok untuk
mengerjakan LKS-9.1 soal 3 dan mengumpulkan hasilnya. (Selama diskusi
berlangsung, guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan
mengarahkan/membantu siswa yang mengalami kesulitan)
7. Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan
tanggapan. (Guru memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang
benar).
|
III
Penutup
1.
Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran.
2.
Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang dipilihkan
dari soal Latihan pada Buku Siswa.
|
(Farid Makrup: http://dt.tp.ac.id/doc/model+pembelajaran+matematika)
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Model-Model
Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. 2007. Jakarta :
Prestasi Publishing.
Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika, Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
2001. Bandung : JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
RuseEfendi, Pengantar
kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika
untuk Meningkatkan CBSA. 2006. Bandung : Tarsito.
Farid Makrup
Nuriana R.D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar