ILMU
DAN AGAMA
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
1. ILMU
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan
yang mempunyai ciri tertentu yang sesuai dengan teori dan kenyataan yang ada. Ilmu
diperoleh antara lain melalui metode ilmiah, yaitu
berbagai prosedur yang mewujudkan pola-pola dan langkah-langkah dalam
pelaksanaan suatu penelitian ilmiah. Prosedur tersebut antara lain :
deduksi dan induksi.
Aksiologi Ilmu adalah
1.
Mencapai nilai kebenaran
ilmiah.
2.
Memahami aneka kejadian.
3.
Meramalkan peristiwa yang akan
terjadi.
4.
Menguasai alam untuk
memanfaatkannya.
Sifat-sifat ilmu
Dari definisi yang diungkapkan Mohammad Hatta dan Harjono, dapat dilihat
bahwa sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang
tertentu yang dapat :
a. Berdiri secara satu
kesatuan,
b. Tersusun secara
sistematis,
c. Ada dasar pembenarannya (ada
penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang
meliputi fakta dan data),
d. Mendapat legalitas bahwa
ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset.
e. Communicable,
ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami
maknanya.
f. Universal,
ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan
kapan saja di seluruh alam semesta ini.
g. Berkembang,
ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan
baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih
berkembang dari sebelumnya.
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa tidak semua pengetahuan
dikategorikan ilmu. Sebab, definisi pengetahuan itu sendiri sebagai berikut:
Segala sesuatu yang datang sebagai hasil dari aktivitas panca indera untuk
mengetahui, yaitu terungkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada
keraguan terhadapnya, sedangkan ilmu menghendaki lebih jauh, luas, dan dalam
dari pengetahuan.
Batas Penjelajahan Ilmu
Menurut (Jujun, 2005) ilmu hanya membatasi diri pada hal-hal
yang berada dalam batas pengalaman kitayakni karena ilmu (sebaiknya) dipakai
sebagai alat pembantu manusia dalam menanggulangi masalah-masalah yang
dihadapinya sehari-hari. Ilmu diharapkan membantu kita memerangi penyakit,
membangun jembatan, membuat irigasi, membangkitkan tenaga elektrik, mendidik
anak, memeratakan pendapatan nasional dan sebagainya. Persoalan mengenai hari
kemudian tidak akan kita tanyakan kepada ilmu, melainkan kepada agama, sebab
agamalah pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah seperti itu. Ilmu merupakan
kumpulan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya secara empiris.
2. AGAMA
Agama dalam pengertiannya dapat
dikelompokkan pada dua bahagian yaitu agama menurut bahasa dan agama menurut
istilah. Beberapa persamaan arti kata“agama’’ dalam berbagai bahasa :
1. Ad din (Bahasa Arab dan Semit)
2. Religion (Inggris)
3.La religion (Perancis)
4. De religie (Belanda)
5. Die religion (Jerman)
Istilah agama ditinjau dari tata bahasa dalam kamus umum
bahasa Indonesia
:
Agama berarti system, prinsip kepercayaan kepada Tuhan
dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan itu.
Secara linguistik, dîn berarti ketaatan dan balasan. Penulis kitab Maqâyisul Lughah mengatakan bahwa asal dan akar kata ini berarti penghambaan dan kehinaan (tunduk).
Secara linguistik, dîn berarti ketaatan dan balasan. Penulis kitab Maqâyisul Lughah mengatakan bahwa asal dan akar kata ini berarti penghambaan dan kehinaan (tunduk).
Menurut William James (1842-1910), Agama adalah insting,
aksi dan kondisi spiritual yang “menjangkiti” sekelompok orang tertentu dalam
kesendirian mereka di hadapan Tuhan.
Aksiologi Agama antara lain :
1.
Agama bisa diargumentasikan.
Yakni, secara logis bisa dibela, karena unsur-unsur dan ajarannya bisa diterima
oleh akal sehat.
2.
Agama memberikan makna dalam
kehidupan. Yakni, manusia terjaga dari keputus-asaan, dan menghilangkan asumsi
tak bermaknanya kehidupan.
3.
Agama merupakan pemberi
harapan.
4.
Agama diharapkan bisa
meluhurkan segala tindakan dalam masyarakat sosial.
5.
Agama mengajarkan rasa tanggung
jawab kepada manusia.
Unsur-unsur yang ada dalam sebuah agama.
1. Adanya keyakinan pada yang gaib
2. Adanya kitab suci sebagai pedoman
3. Adanya Rasul pembawanya
4. Adanya ajaran yang bisa dipatuhi
5. Adanya upacara ibadah yang standar
Klasifikasi Agama
Ditinjau dari sumbernya
agama dibagi dua, yaitu agama wahyu dan agama bukan wahyu.
1.
Agama wahyu (revealed religion)
adalah agama yang diterima oleh manusia dari Allah Sang Pencipta melalui
malaikat Jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat
manusia. Wahyu-wahyu dilestarikan melalui Al Kitab, suhuf (lembaran-lembaran
bertulis) atau ajaran lisan.Agama wahyu menghendaki iman kepada Tuhan Pemberi
wahyu, kepada rasul-rasul penerima wahyu dan kepada kitab-kitab kumpulan wahyu
serta pesannya disebarkan kepada seluruh umat manusia
2.
Agama bukan wahyu (agama budaya/
cultural religion atau natural religion) bersandar semata-mata kepada ajaran
seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang
kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam. Contohnya agama Budha yang
berpangkal pada ajaran Sidharta Gautama dan Confusianisme yang berpangkal pada
ajaran Kong Hu Cu.
Perbedaan kedua jenis agama ini dikemukakan Al
Masdoosi dalam Living Religious of the World
sebagai berikut :
Agama Wahyu
|
Agama bukan Wahyu
|
Berpokok pada konsep keesaan Tuhan
|
Tidak berpokok
pada konsep keesaan Tuhan
|
Beriman
kepada Nabi
|
Tidak beriman
kepada Nabi
|
Sumber
utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab suci yang
diwahyukan
|
Kitab suci tidak penting
|
Lahir
di Timur Tengah
|
Lahir di luar itu
|
Ajaran agama jelas dan tegas
|
Ajaran agama kabur dan elastis
|
Memberikan arah yang jelas dan lengkap baik
aspek spritual maupun material
|
Lebih
menitik beratkan kepada aspek spritual saja, seperti pada taoisme, atau pada
aspek material saja seperti pada confusianisme.
|
Disebut juga agama samawi (agama
langit) yaitu agama Islam
|
Disebut
agama budaya (ardhi/ bumi).
|
Adapun ciri-ciri Agama Wahyu (langit), ialah :
1. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan
bukan tumbuh dari masyarakat,melainkan diturunkan kepada masyarakat.
2. Disampaikan
oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya. Utusan itu bukan
menciptakan agama, melainkan menyampaikannya.
3. Memiliki
kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
4. Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat
berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia.
5. Konsep
ketuhanannya adalah : monotheisme mutlak ( tauhid)
6. Kebenarannya
adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia , masa dan keadaan.
Adapun ciri-ciri agama budaya (ardhi), ialah :
1. Tumbuh
secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
2. Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan ( Rasul).
3. Umumnya
tidak memiliki kitab suci, walaupun ada akan mengalami perubahan-perubahan
dalam perjalanan sejarahnya.
4. Ajarannya
dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiranmasyarakatnya (
penganutnya).
5. Konsep
ketuhanannya : dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggi adalah
monotheisme nisbi.
6. Kebenaran
ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia, masa, dan
keadaan.
Manfaat Agama bagi
Manusia
Adapun
manfaat agama bagi manusia adalah :
1.
Dapat mendidik jiwa manusia menjadi tenteram, sabar, tawakkal dan sebagainya.
Lebih-lebih ketika dia ditimpa kesusahan dan kesulitan.
2. Dapat memberi modal kepada manusia untuk
menjadi manusia yang berjiwa besar, kuat dan tidak mudah ditundukkan oleh
siapapun.
3. Dapat mendidik manusia berani menegakkan
kebenaran dan takut untuk melakukan kesalahan.
4. Dapat memberi sugesti kepada manusia agar
dalam jiwa mereka tumbuh sifat-sifat utama seperti rendah hati, sopan santun,
hormat-menghormati dan sebagainya. Agama melarang orang untuk tidak bersifat
sombong, dengki, riya dan sebagainya.
Perbedaan Ilmu dan Agama
Perbedaan antara ilmu dan agama :
ILMU
|
AGAMA
|
1.
bersifat
relatif dan tentatif
2.
tidak
sepanjang masa
3.
bermula
dari keraguan
4.
memperkuat
keyakinan agama
5.
bisa
diperdebatkan
|
1.
bersifat
mutlak
2.
sepanjang
masa
3.
bermuda
dari kenyakinan
4.
diperdalam
melalui ilmu
5.
tidak
dapat dibantah
|
3. HUBUNGAN ILMU DAN AGAMA
Agama berhubungan dengan Tuhan, ilmu berhubungan dengan
alam, agama membersihkan hati, ilmu mencerdaskan otak, agama diterima dengan
iman, ilmu diterima dengan logika. Ilmu dan agama selalu tarik menarik dan
berinteraksi satu sama lain. Secara psikologis, harmoni sains dan agama adalah
mungkin. Sains tidak memberikan sense of well-being. Sains sangat diperlukan,
tapi tidak mencukupi. Di sinilah peran agama sebagai provider kesadaran akan
arah (sense of direction) dan harapan (sense of hope). Agama, misalnya,
menekankan caring for others dan saving the earth (Holmes Rolston). Sementara
sains sama sekali tidak berurusan dengan itu. Agama maupun filsafat berhubungan
dengan realitas yang sama. Kedua-duanya terdiri dari subjek-subjek yang serupa
dan sama-sama melaporkan prinsip-prinsip tertinggi wujud. Keduanya juga
melaporkan tujuan puncak yang diciptakan demi manusia yaitu kebahagiaan
tertinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Hakim Nasution. Pengantar Ke Filsafat Dains. Penerbit PT. Pustaka Litera Antar
Nusa, 1999
http://lela68.wordpress.com/2009/05/24/filsafat-ilmu-perkembangan-teori-atom/. Diakses pada 28 Nopember 2010.
http://www.slideshare.net/yadiedwitama/10-perkembangan-teori-atom. Diakses pada 28 N0vember 2010.
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=91&fname=kim102_06.htm. Diakses pada 28 Nopember 2010.
Kwary, Deny A. Gambaran
Umum Ilmu Bahasa (Linguistik ),
(Online),
http://www.kwary.net/Linguistics/Gambaraan%20Umum%20Ilmu%20Bahasa.doc.. Diakses pada 28
Nopember 2010.
Salliyanti. 2008
Language is Powerful,
(Online), http://library.usu.ac.id/download/fs/06002046.pdf.
Medan: Universitas Sumatera
Utara. Diakses pada tanggal 22 November 2009
Suriasumantri, Yuyun S. 2003. Filsafat ilmu sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar