MODEL
PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
Model pembelajaran berdasarkan
masalah merupakan statu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang
membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata (Irianto, 2007 :
67)
Ciri–ciri utama pembelajaran
berdasarkan masalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah,
memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama,
dan menghasilkan karya dan peragaan.
Pembelajaran berdasarkan masalah
tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya
kepada siswa. Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan untuk (a) membantu siswa
mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah, (b)
belajar peranan orang dewasa yang autentik,
dan (c) menjadi pebelajar yang mandiri.
Pada model
pembelajaran berdasarkan masalah terdapat lima tahap utama dimulai dengan tahap
memperkenalkan siswa dengan suatu masalah dan diakhiri dengan tahap penyajian
dan analisis hasil kerja siswa. Selanjutnya kelima langkah dari model
pembelajaran berdasarkan masalah dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Fase ke-
|
Indikator
|
Aktivitas/Kegiatan
Guru
|
1
|
Orientasi siswa kepada masalah
|
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada
aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
|
2
|
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
|
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
|
3
|
Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok
|
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah.
|
4
|
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
|
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
|
5
|
Menganilisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
|
Guru membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang
mereka gunakan.
|
(Farid Makrup: http://dt.tp.ac.id/doc/model+pembelajaran+matematika)
Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
a. Tugas-tugas Perencanaan
Karena hakekat interaktifnya, pembelajaran berdasarkan masalah membutuhkan
banyak perencanaan, seperti halnya model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa lainnya.
1) Penetapan Tujuan
Pertama kali kita mendeskripsikan bagaimana pembelajaran
berdasarkan masalah direncanakan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan seperti
keterampilan menyelidiki, memahami peran orang dewasa, dan membantu siswa
menjadi pebelajar yang mandiri. Dalam pelaksanaannya pembelajaran berdasarkan
masalah bisa saja diarahkan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah disebutkan tadi.
2) Merancang situasi masalah
Beberapa guru dalam pembelajaran berdasarkan
masalah lebih suka memberikan siswa suatu keleluasaan dalam memilih masalah
untuk diselidiki karena cara ini meningkatkan motivasi siswa. Situasi masalah
yang baik seharusnya autentik, mengandung teka-teki, dan tidak terdefinisikan
secara ketat, memungkinkan kerjasama, bermakna bagi siswa, dan konsisten dengan
tujuan kurikulum.
3) Organisasi sumber daya dan rencana
logistik
Dalam pembelajaran berdasarkan masalah siswa
dimungkinkan bekerja dengan beragam material dan peralatan, dan pelaksanaanya
bisa dilakukan di dalam kelas, bisa juga dilakukan di perpustakaan atau
laboratorium, bahkan dapat pula dilakukan di luar sekolah. Oleh karena itu
tugas mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan kebutuhan untuk
penyelidikan siswa haruslah menjadi tugas perencanaan yang utama bagi guru yang
menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah.
b. Tugas Interaktif
1) Orientasi siswa pada masalah
Siswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berdasarkan masalah
adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, tapi untuk
melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah penting dan untuk menjadi
pebelajar yang mandiri. Cara yang baik untuk menyajikan masalah untuk sebuah
pelajaran dalam pembelajaran berdasarkan masalah adalah dengan menggunakan
kejadian yang mencengangkan yang menimbulkan misteri dan suatu keinginan untuk
memecahkan masalah.
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model pembelajaran berdasarkan masalah dibutuhkan pengembangan
keterampilan kerjasama diantara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki
masalah secara bersama. Berkenaan dengan
hal tersebut siswa memerlukan bantuan
guru untuk merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan.
Bagaimana mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif juga
berlaku untuk mengorganisasikan siswa kedalam kelompok pembelajaran berdasarkan
masalah.
3) Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
a) Guru membantu siswa dalam pengumpulan
informasi dari berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka
memikirkan masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah.
Siswa diajarkan menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang
sesuai untuk masalah yang dihadapinya. Selain itu diajarkan etika penyelidikan
yang benar.
b) Guru
mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan sepenuhnya ide-ide itu
merupakan hal penting sekali dalam tahap penyelidikan pembelajaran berdasarkan
masalah. Selama tahap penyelidikan guru memberi bantuan yang dibutuhkan tanpa
mengganggu siswa.
c) Puncak proyek-proyek pembelajaran berdasarkan
masalah adalah penciptaan dan peragaan artifak seperti laporan, poster,
model-model fisik, dan videotape.
4) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Tugas
guru pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan masalah adalah membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses berfikir mereka sendiri, dan keterampilan penyelidikan yang mereka
gunakan.
Contoh Penerapan
Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada SubPokok Bahasan Pecahan
Berikut ini contoh Rencana Pelajaran model
pembelajaran berdasarkan masalah pada subpokok bahasan Pecahan untuk kelas I semester 1 SMP.
DESAIN
PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 1 / I
Aspek : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. 1. Kompetensi Dasar
Mengenal
bilangan pecahan dan melakukan operasi bilangan pecahan.
2.
Hasil Belajar
Siswa dapat menunjukkan kemampuan mengenal bilangan pecahan dan
melakukan operasi bilangan pecahan.
3. Indikator
Siswa diharapkan minimal dapat menjumlah
pecahan yang penyebutnya sama.
B. Kelengkapan
1. Buku Siswa
2. LKS
C. Kegiatan Belajar Mengajar
Model : Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Metode : Ceramah, diskusi, penemuan terbimbing, dan pemberian tugas
Pendekatan :
Pendekatan kontekstual.
1. Pendahuluan
a.
Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan menanyakan
tentang pengertian pecahan, pecahan senilai, pecahan murni, pecahan tak murni,
dan pecahan campuran.
b.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Fase 1 : Mengorientasikan siswa pada masalah
a. Guru mengajukan masalah yang ada di LKS dan
meminta siswa mempelajari masalah tersebut.
Fase 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar
b.
Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang
c.
Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang cara
menyelesaikan masalah tersebut.
Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah
d. Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan
informasi yang sesui, menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang diberikan
pada fase 1.
e. Guru mendorong dialog/diskusi antar teman
dalam kelompoknya.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil
pemecahan masalah
f. Membimbing/mengamati siswa dalam menyimpulkan
hasil pemecahan masalah yang diberikan pada fase 1
g. Guru mendorong siswa menyajikan hasil
pemecahan masalah dan membimbing bila menemui kesulitan.
Fase 5 : Menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
h. Guru membantu siswa mengkaji ulang
proses/hasil pemecahan masalah pada fase 1 sampai 4.
3. Penutup
a. Membimbing siswa untuk
merangkum materi pelajaran.
b. Meminta siswa untuk
berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan yang ada pada buku siswa.
(Farid Makrup: http://dt.tp.ac.id/doc/model+pembelajaran+matematika)
DAFTAR
PUSTAKA
Irianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivistik. 2007. Jakarta : Prestasi Publishing.
Tim MKPBM Jurusan
Pendidikan Matematika, Common Text Book
Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. 2001. Bandung :
JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
RuseEfendi, Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. 2006.
Bandung : Tarsito.
Farid Makrup
Nuriana R.D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar