ONTOLOGI PENGETAHUAN
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
1. PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah apa yang kita ketahui berupa
kesimpulan yang merupakan hasil dari pengamatan terhadap suatu gejala yang
parsial.
2. ILMU / SCIENCE
Ilmu berasal dari bahasa ‘Arab “alima” sama dengan kata
dalam bahasa Inggris “Science” yang berasal dari bahasa Latin “Scio” atau
“Scire” yang kemudian di Indonesia -kan menjadi Sains. Ilmu
adalah kumpulan pengetahuan secara holistik yang tersusun secara sistematis
yang teruji secara rasional dan terbukti empiris. Ukuran kebenaran Ilmu adalah rasionalisme dan
empirisme sehingga kebenaran ilmu bersifat Rasional dan Empiris.
3.
FILSAFAT
Filsafat berasal dari kata
Yunani Philos dan Sophia yang secara umum berarti Cinta pada Kearifan.
“Filsafat adalah berpikir secara menyeluruh, mendasar namun spekulatif”
Filsafat adalah upaya pengerahan akal budi berupa berpikir yang mendalam dan
holistik namun spekulatif mengenai hakikat sesuatu yang bertujuan untuk
menemukan jawaban dari persoalan yang dipertanyakan.
Namun filsafat bersifat spekulatif / asumtif sehingga kebenarannya pun bersifat spekulatif/asumtif.
Namun filsafat bersifat spekulatif / asumtif sehingga kebenarannya pun bersifat spekulatif/asumtif.
4.
FILSAFAT ILMU
“Filsafat ilmu adalah bentuk
pemikiran yang mendalam mengenai azas-azas, latar belakang, penyelenggaraan dan
keterhubungan di dalam ilmu”
“Filsafat Ilmu adalah sebuah studi/pembahasan mengenai dasar-dasar ilmu, terbentuknya struktur ilmu serta perkembangan ilmu”
“Filsafat Ilmu adalah sebuah studi/pembahasan mengenai dasar-dasar ilmu, terbentuknya struktur ilmu serta perkembangan ilmu”
5.
ONTOLOGI
Ontologi dalam definisi
Aristoteles, yaitu pembahasan tentang hal ada sebagai hal ada (hal ada sebagai
demikian) mengalami perubahan yang dalam, sehubungan dengan objeknya. Ontologi
dalam Pandangan The Liang Gie adalah bagian dari filsafat dasar yang mengungkap
makna dari sebuah eksistensi yang pembahasannya meliputi persoalan-persoalan :
-
Apakah artinya ada, hal ada ?
-
Apakah golongan-golongan dari
hal yang ada ?
-
Apakah sifat dasar kenyataan
dan hal ada ?
-
Apakah cara-cara yang berbeda
dalam mana entitas dari kategori-kategori logis yang berlainan (misalnya
objek-objek fisis, pengertian universal, abstraksi dan bilangan) dapat
dikatakan ada ?
Ontologi dalam Ensiklopedi Britannica Yang juga diangkat
dari Konsepsi Aristoteles, yaitu teori atau studi tentang being / wujud seperti
karakteristik dasar dari seluruh realitas. Ontologi dalam Filsafat ilmu adalah
studi/pengkajian mengenai sifat dasar ilmu yang sifat dasar itu menentukan
arti, struktur dan prinsip ilmu.
6.
ONTOLOGI DALAM STRUKTUR ILMU, POSISI DAN
PERAN PENTINGNYA
Ontologi menempati posisi
penting karena ia merupakan landasan terdasar dari fondasi ilmu dimana
disitulah terletak “undang-undang dasarnya” dunia ilmu.
Fenomena ilmu bagaikan fenomena gunung es di tengah lautan, dimana yang nampak oleh panca indera hanyalah sebuah kerucut biasa yang tidak begitu besar namun jika kita selami ke dalamnya maka akan tampak fenomena lain yang luar biasa dimana ternyata kerucut yang terlihat biasa itu merupakan puncak dari sebuah gunung yang dasarnya jauh berada di dalam lautan.
Begitulah dunia ilmu, ilmu yang terlihat oleh kita dan yang ada dalam benak kita ternyata hanyalah permukaan (terapan) saja dari sebuah dunia yang begitu luas yaitu dunia Paradigma atau dunia landasan ilmu.
Fenomena ilmu bagaikan fenomena gunung es di tengah lautan, dimana yang nampak oleh panca indera hanyalah sebuah kerucut biasa yang tidak begitu besar namun jika kita selami ke dalamnya maka akan tampak fenomena lain yang luar biasa dimana ternyata kerucut yang terlihat biasa itu merupakan puncak dari sebuah gunung yang dasarnya jauh berada di dalam lautan.
Begitulah dunia ilmu, ilmu yang terlihat oleh kita dan yang ada dalam benak kita ternyata hanyalah permukaan (terapan) saja dari sebuah dunia yang begitu luas yaitu dunia Paradigma atau dunia landasan ilmu.
FENOMENA GUNUNG ES
Pada lapisan ontologi
diletakkannya “undang-undang dasar” dunia ilmu oleh para pendiri sains modern
pada masa Renaisans yang merupakan penentu dari “hendak dibentuk seperti apakah
ilmu yang akan dibangun ini”, “ketujuan manakah ilmu ini diarahkan” dalam
konteks sebagai alat untuk membangun peradaban maka “peradaban seperti apakah
yang ingin diwujudkan” dan “sebenarnya sedang menuju kearah manakah kita (ummat
manusia) dengan menunggang sains modern saat ini ?”
DAFTAR PUSTAKA
Andi Hakim Nasution. Pengantar Ke Filsafat Dains. Penerbit PT. Pustaka Litera Antar
Nusa, 1999
http://lela68.wordpress.com/2009/05/24/filsafat-ilmu-perkembangan-teori-atom/. Diakses pada 28 Nopember 2010.
http://www.slideshare.net/yadiedwitama/10-perkembangan-teori-atom. Diakses pada 28 N0vember 2010.
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=91&fname=kim102_06.htm. Diakses pada 28 Nopember 2010.
Kwary, Deny A. Gambaran
Umum Ilmu Bahasa (Linguistik ),
(Online),
http://www.kwary.net/Linguistics/Gambaraan%20Umum%20Ilmu%20Bahasa.doc.. Diakses pada 28
Nopember 2010.
Salliyanti. 2008
Language is Powerful,
(Online), http://library.usu.ac.id/download/fs/06002046.pdf.
Medan: Universitas Sumatera
Utara. Diakses pada tanggal 22 November 2009
Suriasumantri, Yuyun S. 2003. Filsafat ilmu sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar