DASAR – DASAR PENGETAHUAN
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
1. MANUSIA DAN PENGETAHUAN
Manusia adalah makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup lain (hewan dan
tumbuhan), sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia.
Manusia dalam kehidupannya memerlukan pengetahuan, karena manusia mempunyai sifat
rasa ingin tahu tentang sesuatu, dan rasa ingin tahu itu selalu berkembang dari
waktu ke waktu, juga untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang selalu berubah
dan meningkat.
Dasar-dasar pengetahuan
meliputi :
a. Penalaran
Penalaran merupakan suatu proses
berpikir dalam menarik
sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan, tetapi tidak semua kegiatan berpikir menyandarkan diri pada penalaran. Jadi penalaran adalah kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu :
sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan, tetapi tidak semua kegiatan berpikir menyandarkan diri pada penalaran. Jadi penalaran adalah kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu :
- Adanya suatu pola berpikir yang secara luas
disebut logika.
- Sifat analitik dari proses berpikirnya.
b. Logika.
Penalaran merupakan suatu
proses berpikir yang membuahkan
pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu tersebut. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika. Secara lebih luas logika didefinisikan sebagai “ pengkajian untuk berpikir sacara sahih”. Cara penarikan kesimpulan berdasarkan penalaran ilmiah, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif merupakan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata (khusus) menjadi kesimpulan yang bersifat umum, sedangkan logika deduktif merupakan penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khusus).
pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu tersebut. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika. Secara lebih luas logika didefinisikan sebagai “ pengkajian untuk berpikir sacara sahih”. Cara penarikan kesimpulan berdasarkan penalaran ilmiah, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif merupakan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata (khusus) menjadi kesimpulan yang bersifat umum, sedangkan logika deduktif merupakan penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khusus).
2. KRITERIA
KEBENARAN
A. Teori Koherensi
Menurut teori koherensi suatu
pernyataan dianggap benar bila pernyatan itu bersifat koheren atau konsisten
dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Ahli filsafat yang mengembangkan teori koherensi,
diantaranya Plato (427- 347 SM) dan Aristoteles (384- 322 SM).
B. Teori Korespondensi
Menurut teori korespondensi suatu pernyataan adalah
benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi
dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Ahli filsafat dalam aliran ini adalah Bertrand
Russel (1872-1970).
C. Teori Pragmatis
Menurut teori ini, kebenaran
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Teori ini dicetuskan oleh Charles S. Piece (1839- 1914).
Teori ini dicetuskan oleh Charles S. Piece (1839- 1914).
3. SUMBER - SUMBER PENGETAHUAN
Pengetahuan dapat diperoleh dari :
- Pengalaman.
- Wahyu.
- Otoritas.
- Berpikir deduktif.
- Berpikir induktif.
- Metode ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Andi Hakim Nasution. Pengantar Ke Filsafat Dains. Penerbit PT. Pustaka Litera Antar
Nusa, 1999
http://lela68.wordpress.com/2009/05/24/filsafat-ilmu-perkembangan-teori-atom/. Diakses pada 28 Nopember 2010.
http://www.slideshare.net/yadiedwitama/10-perkembangan-teori-atom. Diakses pada 28 N0vember 2010.
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=91&fname=kim102_06.htm. Diakses pada 28 Nopember 2010.
Kwary, Deny A. Gambaran
Umum Ilmu Bahasa (Linguistik ),
(Online),
http://www.kwary.net/Linguistics/Gambaraan%20Umum%20Ilmu%20Bahasa.doc.. Diakses pada 28
Nopember 2010.
Salliyanti. 2008
Language is Powerful,
(Online), http://library.usu.ac.id/download/fs/06002046.pdf.
Medan: Universitas Sumatera
Utara. Diakses pada tanggal 22 November 2009
Suriasumantri, Yuyun S. 2003. Filsafat ilmu sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar