MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Oleh:
Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
Kooperatif learning
mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk
menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan
sesuatu untuk mencapai bersama lainnya (Tim MKPBN 2001: 218)
Pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Model
pengajaran kooperatif memiliki ciri-ciri :
a.
Untuk menuntaskan materi belajarnya,
siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.
b.
Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang
dan rendah.
c. Jika dalam kelas, terdapat siswa-siswa yang
terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka
diupayakan agar dalam tiap kelompokpun terdiri dari ras, suku, budaya, jenis
kelamin yang berbeda pula.
d.
Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan
Pembelajaran kooperatif mempunyai tiga
tujuan penting, yaitu:
a.
Hasil belajar
akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang
berpendapat bahwa model kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk memahami
konsep-konsep yang sulit.
b. Penerimaan terhadap keragaman
Model kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan
suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.
c.
Pengembangan keterampilan sosial.
Model
kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif antara lain
adalah: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,
memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam
kelompok, dan sebagainya.
Pada model
pembelajaran kooperatif terdapat enam langkah utama, dimulai dengan langkah
guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar hingga
diakhiri dengan langkah memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok
maupun individu.
Tabel 2.
Langkah-langkah
Model Pembelajaran Kooperatif.
Fase
ke-
|
Indikator
|
Aktivitas/Kegiatan Guru
|
1
|
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
|
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin
dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
|
2
|
Menyajikan
informasi
|
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan
demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
|
3
|
Mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
|
Guru
menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
|
4
|
Membimbing
kelompok bekerja dan belajar
|
Guru
membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
|
5
|
Evaluasi
|
Guru
mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
|
6
|
Memberikan
penghargaan
|
Guru
mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok.
|
Bila diperhatikan langkah-langkah
model pengajaran kooperatif pada tabel di atas maka tampak bahwa proses demokrasi dan peran
aktif siswa di kelas sangat menonjol dibandingkan dengan model-model
pengajaran yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Model-Model
Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. 2007. Jakarta :
Prestasi Publishing.
Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika, Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
2001. Bandung : JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
RuseEfendi, Pengantar
kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika
untuk Meningkatkan CBSA. 2006. Bandung : Tarsito.
Farid Makrup
Nuriana R.D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar