MASALAH KOMPETENSI
GURU DAN SARANA PENDIDIKAN
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
Profesionalisme guru sangat
berkaitan dengan kompetensinya. Namun hal yang terkadang diabaikan adalah bahwa
kemampuan seseorang itu sesungguhnya terbatas. Hal ini dapat dilihat pada guru
Sekolah tingkat Dasar (SD). Sangat tidak layak bila seorang guru SD mengajar
dengan beragam mata pelajaran. Mereka mengajar berhitung, tetapi juga mengajar
bahasa, atau juga mengajari ilmu pengetahuan alam.
Namun ketika berbicara tentang
kompetensi guru, maka seorang guru harus selalu meningkatkan kompetensinya
dengan studi lanjut agar ia benar-benar memahami benar akan ilmu yang dikuasainya,
dan selalu berlatih diri untuk meningkatkan metodologi dan teknik pembelajaran
agar ia dapat melaksanakan pendidikan dan pengajaran dengan sebaik-baiknya.
Untuk mewujudkan proses pendidikan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Program wajib belajar membebaskan anak
didik dari kewajiban membayar uang sekolah. Istilah populernya sekolah gratis.
Dalam kenyataannya, justru biaya sekolah SD semakin mencekik, hingga sekarang
di era pasca reformasi, biaya sekolah dasar melambung tinggi.
Ada kecenderungan sekarang ini lembaga
pendidikan negeri dengan alasan swastanisasi, biaya sekolah lebih mahal dari
sekolah swasta. Komitmen pemerintah memang masih dalam batas lip service. Belum lagi persoalan
gedung-gedung SD dan SMP, yang kondisinya sangat memprihatinkan. Tak sedikit
gedung sekolah yang rusak belum
diperbaiki. Lalu bagaimana pula dengan gedung-gedung sekolah yang rusak dan
hancur karena bencana?
Hal yang lain menyangkut sarana dan
prasarana belajar. Persoalan buku umpamanya, ini juga menjadi masalah yang
akhirnya menjadi beban masyarakat. Tiap tahun buku pelajaran berganti, biaya
sekolah menjadi sangat mahal, yang akhirnya menyulitkan bagi orang tua. Yang
prinsip atau yang primer saja persoalan sarana ini belum semua dapat terealisir,
apalagi sarana lain yang merupakan penunjang, seperti halnya sarana olah raga,
kesenian, dan lain sebagainya, tidak semua lembaga pendidikan di Indonesia dapat
melengkapinya. Belum lagi dalam masalah perkembangan teknologi, seperti
pemanfaatan komputer dan internet, banyak sekolah kita tidak ada yang
memilikinya.
Jika membahas tentang problematika
pendidikan, sesungguhnya bangsa kita begitu banyak “PR” yang belum
terselesaikan. Siapakah yang akan memulai penyelesainnya? Sebuah pertanyaan
yang mudah di jawab namun sulit sekali dilaksanakan dengan baik. Tentun saja
ini akan menjadi problem kita semua, dan berawal dari kita jugalah
memperbaikinya sekecil apapun daya yang kita miliki.
Wallahu’alam.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim MKPBM Jurusan Pendidikan
Matematika, Common Text Book Strategi
Pembelajaran Matematika Kontemporer. 2001. Bandung : JICA-Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI).
RuseEfendi, Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam
Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. 2006. Bandung : Tarsito.
di awal membahas kempetensi gurunya,
BalasHapuske bawah kok agak melenceng yaa, ;)