Daftar Blog Saya

Minggu, 01 Januari 2012

SEJARAH DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN INDONESIA


SEJARAH DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN INDONESIA
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya

Penjajahan oleh Belanda yang terjadi di Inndonesia menmbentuk pola pikir masyarakat Indonesia tunduk dan patuh pada sistem kolonialisme. Pola pikir negatif ini menjadi catatan hitam sejarah kebangsaan Indonesia yang terus diturunkan dari generasi kegenerasi selanjutnya dalam kurun waktu berabad-abad sebagai “warisan masalah”. Sehingga terbentuklah generasi Indonesia yang penurut, tunduh, dan patuh tidak pada tempatnya. Generasi yang “tenggelam dalam diam”, generasi yang hanya memikirkan “yang penting masih bisa makan hari ini”, generasi yang dibabat habis potensi sikap kritis dan kreativitasnya dalam cengkeraman para penjajah.
Kondisi seperti ini yang berlangsung begitu lama seakan-akan menjadi hal yang natural yang akan selalu ada pada diri setiap anak Indonesia yang terlahir di bumi pertiwi ini. Betapa tidak, karena hal ini sudah begitu mendarah daging dalam diri masyarakat yang tertekan dalam kurun waktu berabad lamanya. Bangsa penjajah hanya berpikir bagaimana meraup “keuntungan” sebanyak-banyaknya dari Negara jajahannya. Mereka tidak pernah berpikir handak membangun generasi Indonesia yang sudah diperasnya. Kalaulah ada pendidikan yang diberikan kepada bangsa Indonesia, itu hanyalah pendidikan yang dipersiapkan untuk memenuhi kuota “tenaga kuli” mereka, tidak lebih! Budaya pola pikir dan pendidikan ini terus-menerus berlangsung dan sangat sulit untuk dirubah dalam kurun waktu yang singkat. Hal ini masih sangat terasa dalam pengelolaan penddikan kita dewasa ini yang masih cendrung bersifat teacher center.
Pengelolaan pendidikan yang bersifat teacher center ini tentunya mengambat perkembangan potensi kreativitas siswa. Siswa akan sangat tergantung pada gurunya. Sedangkan gurunya sendiri cenderung memberikan pembelajaran kepada siswa hanya pada tataran aspek kognitif.
Pola pendidikan yang hanya menekankan pada aspek kognitif ini menyebabkan pengabaian terhadap aspek lainnya; aspek afektif dan aspek psikomotorik. Hal ini selanjutnya mengakibatkan lahirnya generasi yang split personality. Akibatnya akan melahirkan out put pendidikan yang yang tidak seimbang dalam pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketidak seimbangan ini menjadi bagian dari penyebab kegagalan pendidikan meletakkan sendi-sendi dasar pembangunan masyarakat yang disiplin serta gagal membentuk SDM yang mampu berkompetisi di dunia global. 

DAFTAR PUSTAKA
 

Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika, Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. 2001. Bandung : JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

RuseEfendi, Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. 2006. Bandung : Tarsito.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar