Daftar Blog Saya

Minggu, 01 Januari 2012

MASALAH KOMPETENSI GURU DAN SARANA PENDIDIKAN


MASALAH KOMPETENSI GURU DAN SARANA PENDIDIKAN
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya

Profesionalisme guru sangat berkaitan dengan kompetensinya. Namun hal yang terkadang diabaikan adalah bahwa kemampuan seseorang itu sesungguhnya terbatas. Hal ini dapat dilihat pada guru Sekolah tingkat Dasar (SD). Sangat tidak layak bila seorang guru SD mengajar dengan beragam mata pelajaran. Mereka mengajar berhitung, tetapi juga mengajar bahasa, atau juga mengajari ilmu pengetahuan alam.
Namun ketika berbicara tentang kompetensi guru, maka seorang guru harus selalu meningkatkan kompetensinya dengan studi lanjut agar ia benar-benar memahami benar akan ilmu yang dikuasainya, dan selalu berlatih diri untuk meningkatkan metodologi dan teknik pembelajaran agar ia dapat melaksanakan pendidikan dan pengajaran dengan sebaik-baiknya. Untuk mewujudkan proses pendidikan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Program wajib belajar membebaskan anak didik dari kewajiban membayar uang sekolah. Istilah populernya sekolah gratis. Dalam kenyataannya, justru biaya sekolah SD semakin mencekik, hingga sekarang di era pasca reformasi, biaya sekolah dasar melambung tinggi.
Ada kecenderungan sekarang ini lembaga pendidikan negeri dengan alasan swastanisasi, biaya sekolah lebih mahal dari sekolah swasta. Komitmen pemerintah memang masih dalam batas lip service. Belum lagi persoalan gedung-gedung SD dan SMP, yang kondisinya sangat memprihatinkan. Tak sedikit gedung sekolah yang  rusak belum diperbaiki. Lalu bagaimana pula dengan gedung-gedung sekolah yang rusak dan hancur karena bencana?
Hal yang lain menyangkut sarana dan prasarana belajar. Persoalan buku umpamanya, ini juga menjadi masalah yang akhirnya menjadi beban masyarakat. Tiap tahun buku pelajaran berganti, biaya sekolah menjadi sangat mahal, yang akhirnya menyulitkan bagi orang tua. Yang prinsip atau yang primer saja persoalan sarana ini belum semua dapat terealisir, apalagi sarana lain yang merupakan penunjang, seperti halnya sarana olah raga, kesenian, dan lain sebagainya, tidak semua lembaga pendidikan di Indonesia dapat melengkapinya. Belum lagi dalam masalah perkembangan teknologi, seperti pemanfaatan komputer dan internet, banyak sekolah kita tidak ada yang memilikinya.
Jika membahas tentang problematika pendidikan, sesungguhnya bangsa kita begitu banyak “PR” yang belum terselesaikan. Siapakah yang akan memulai penyelesainnya? Sebuah pertanyaan yang mudah di jawab namun sulit sekali dilaksanakan dengan baik. Tentun saja ini akan menjadi problem kita semua, dan berawal dari kita jugalah memperbaikinya sekecil apapun daya yang kita miliki.
Wallahu’alam.



DAFTAR PUSTAKA
 

Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika, Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. 2001. Bandung : JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

RuseEfendi, Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. 2006. Bandung : Tarsito.



1 komentar:

  1. di awal membahas kempetensi gurunya,
    ke bawah kok agak melenceng yaa, ;)

    BalasHapus