Daftar Blog Saya

Minggu, 01 Januari 2012

MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH


MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya

Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan statu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata (Irianto, 2007 : 67)

Ciri–ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan peragaan.

Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan untuk (a) membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah, (b) belajar peranan orang dewasa yang autentik,  dan (c) menjadi pebelajar yang mandiri.


Pada model pembelajaran berdasarkan masalah terdapat lima tahap utama dimulai dengan tahap memperkenalkan siswa dengan suatu masalah dan diakhiri dengan tahap penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Selanjutnya kelima langkah dari model pembelajaran berdasarkan masalah  dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Berdasarkan   Masalah.

Fase ke-

Indikator

Aktivitas/Kegiatan Guru

1

Orientasi siswa kepada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.

2

Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut

3

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

4

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

5

Menganilisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

(Farid Makrup: http://dt.tp.ac.id/doc/model+pembelajaran+matematika)

Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

a. Tugas-tugas Perencanaan
Karena hakekat interaktifnya, pembelajaran berdasarkan masalah membutuhkan banyak perencanaan, seperti halnya model-model pembelajaran  yang berpusat pada siswa lainnya.
1)  Penetapan Tujuan
       Pertama kali kita mendeskripsikan bagaimana pembelajaran berdasarkan masalah direncanakan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan seperti keterampilan menyelidiki, memahami peran orang dewasa, dan membantu siswa menjadi pebelajar yang mandiri. Dalam pelaksanaannya pembelajaran berdasarkan masalah bisa saja diarahkan untuk mencapai  tujuan-tujuan yang telah disebutkan tadi.
2)  Merancang situasi masalah
Beberapa guru dalam pembelajaran berdasarkan masalah lebih suka memberikan siswa suatu keleluasaan dalam memilih masalah untuk diselidiki karena cara ini meningkatkan motivasi siswa. Situasi masalah yang baik seharusnya autentik, mengandung teka-teki, dan tidak terdefinisikan secara ketat, memungkinkan kerjasama, bermakna bagi siswa, dan konsisten dengan tujuan kurikulum.
3)  Organisasi sumber daya dan rencana logistik
Dalam pembelajaran berdasarkan masalah siswa dimungkinkan bekerja dengan beragam material dan peralatan, dan pelaksanaanya bisa dilakukan di dalam kelas, bisa juga dilakukan di perpustakaan atau laboratorium, bahkan dapat pula dilakukan di luar sekolah. Oleh karena itu tugas mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan kebutuhan untuk penyelidikan siswa haruslah menjadi tugas perencanaan yang utama bagi guru yang menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah.
b.  Tugas Interaktif
1)  Orientasi siswa pada masalah
Siswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berdasarkan masalah adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, tapi untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah penting dan untuk menjadi pebelajar yang mandiri. Cara yang baik untuk menyajikan masalah untuk sebuah pelajaran dalam pembelajaran berdasarkan masalah adalah dengan menggunakan kejadian yang mencengangkan yang menimbulkan misteri dan suatu keinginan untuk memecahkan masalah.
2)  Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model pembelajaran berdasarkan masalah dibutuhkan pengembangan keterampilan kerjasama diantara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama.  Berkenaan dengan hal tersebut siswa memerlukan bantuan  guru untuk merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan. Bagaimana mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif juga berlaku untuk mengorganisasikan siswa kedalam kelompok pembelajaran berdasarkan masalah.
3)  Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
a) Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka memikirkan masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Siswa diajarkan menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya. Selain itu diajarkan etika penyelidikan yang benar.
b)  Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan sepenuhnya ide-ide itu merupakan hal penting sekali dalam tahap penyelidikan pembelajaran berdasarkan masalah. Selama tahap penyelidikan guru memberi bantuan yang dibutuhkan tanpa mengganggu siswa.
c) Puncak proyek-proyek pembelajaran berdasarkan masalah adalah penciptaan dan peragaan artifak seperti laporan, poster, model-model fisik, dan videotape.
4) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
     Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan masalah adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berfikir mereka sendiri, dan  keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan.

Contoh Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada SubPokok Bahasan Pecahan

Berikut ini contoh Rencana Pelajaran model pembelajaran berdasarkan masalah pada subpokok bahasan Pecahan  untuk kelas I semester 1 SMP.


DESAIN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan         :  SMP
Mata Pelajaran               :   Matematika
Kelas/Semester               :   1 / I
Aspek                             :   Pecahan
Alokasi Waktu               :   2 x 45 menit

A.  1. Kompetensi Dasar

            Mengenal bilangan pecahan dan melakukan operasi bilangan pecahan.

       2.  Hasil Belajar
Siswa dapat menunjukkan kemampuan mengenal bilangan pecahan dan melakukan operasi bilangan pecahan.
3. Indikator
    Siswa diharapkan minimal dapat menjumlah pecahan yang penyebutnya sama.

B.   Kelengkapan
1.       Buku Siswa
2.       LKS

C. Kegiatan Belajar Mengajar


Model                             : Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Metode                           : Ceramah, diskusi,  penemuan terbimbing, dan pemberian tugas
Pendekatan                     : Pendekatan kontekstual.

1. Pendahuluan
a.        Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan menanyakan tentang pengertian pecahan, pecahan senilai, pecahan murni, pecahan tak murni, dan pecahan campuran.

b.       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model pembelajaran yang akan dilakukan.



2. Kegiatan Inti
Fase 1 : Mengorientasikan siswa pada masalah
a.  Guru mengajukan masalah yang ada di LKS dan meminta siswa mempelajari masalah tersebut.
Fase 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar
    b.  Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang
    c.  Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang cara menyelesaikan masalah tersebut.
Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah
    d.  Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesui, menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang diberikan pada fase 1.
    e.  Guru mendorong dialog/diskusi antar teman dalam kelompoknya.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
    f.  Membimbing/mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil pemecahan masalah yang diberikan pada fase 1
   g.  Guru mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan membimbing bila menemui kesulitan.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
    h.  Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah pada fase 1 sampai 4.
3. Penutup
a.      Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran.
b.      Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan yang ada pada buku siswa.
(Farid Makrup: http://dt.tp.ac.id/doc/model+pembelajaran+matematika)
DAFTAR PUSTAKA
 

Irianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. 2007. Jakarta : Prestasi Publishing.

Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika, Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. 2001. Bandung : JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

RuseEfendi, Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. 2006. Bandung : Tarsito.

Farid Makrup

Nuriana R.D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar