Daftar Blog Saya

Minggu, 01 Januari 2012

ILMU DAN AGAMA


ILMU DAN AGAMA
Oleh: Aisyah*
*Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya

1. ILMU
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang mempunyai ciri tertentu yang sesuai dengan teori dan kenyataan yang ada. Ilmu diperoleh antara lain melalui metode ilmiah, yaitu berbagai prosedur yang mewujudkan pola-pola dan langkah-langkah dalam pelaksanaan suatu penelitian ilmiah. Prosedur tersebut antara lain :
deduksi dan induksi.
Aksiologi Ilmu adalah
1.      Mencapai nilai kebenaran ilmiah.
2.      Memahami aneka kejadian.
3.      Meramalkan peristiwa yang akan terjadi.
4.      Menguasai alam untuk memanfaatkannya.


Sifat-sifat ilmu
Dari definisi yang diungkapkan Mohammad Hatta dan Harjono, dapat dilihat bahwa sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu yang dapat :
a.       Berdiri secara satu kesatuan,
b.      Tersusun secara sistematis,
c.       Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data),
d.      Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset.
e.       Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami maknanya.
f.       Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan saja di seluruh alam semesta ini.
g.      Berkembang, ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa tidak semua pengetahuan dikategorikan ilmu. Sebab, definisi pengetahuan itu sendiri sebagai berikut: Segala sesuatu yang datang sebagai hasil dari aktivitas panca indera untuk mengetahui, yaitu terungkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya, sedangkan ilmu menghendaki lebih jauh, luas, dan dalam dari pengetahuan.
Batas Penjelajahan Ilmu
Menurut (Jujun, 2005) ilmu hanya membatasi diri pada hal-hal yang berada dalam batas pengalaman kitayakni karena ilmu (sebaiknya) dipakai sebagai alat pembantu manusia dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Ilmu diharapkan membantu kita memerangi penyakit, membangun jembatan, membuat irigasi, membangkitkan tenaga elektrik, mendidik anak, memeratakan pendapatan nasional dan sebagainya. Persoalan mengenai hari kemudian tidak akan kita tanyakan kepada ilmu, melainkan kepada agama, sebab agamalah pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah seperti itu. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya secara empiris.

2. AGAMA
Agama dalam pengertiannya dapat dikelompokkan pada dua bahagian yaitu agama menurut bahasa dan agama menurut istilah. Beberapa persamaan arti kata“agama’’ dalam berbagai bahasa :
1. Ad din (Bahasa Arab dan Semit)
2. Religion (Inggris)
 3.La religion (Perancis)
4. De religie (Belanda)
5. Die religion (Jerman)
Istilah agama ditinjau dari tata bahasa dalam kamus umum bahasa Indonesia :
Agama berarti system, prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.
Secara linguistik, dîn berarti ketaatan dan balasan. Penulis kitab Maqâyisul Lughah mengatakan bahwa asal dan akar kata ini berarti penghambaan dan kehinaan (tunduk).
Menurut William James (1842-1910), Agama adalah insting, aksi dan kondisi spiritual yang “menjangkiti” sekelompok orang tertentu dalam kesendirian mereka di hadapan Tuhan.
Aksiologi Agama antara lain :
1.      Agama bisa diargumentasikan. Yakni, secara logis bisa dibela, karena unsur-unsur dan ajarannya bisa diterima oleh akal sehat.
2.      Agama memberikan makna dalam kehidupan. Yakni, manusia terjaga dari keputus-asaan, dan menghilangkan asumsi tak bermaknanya kehidupan.
3.      Agama merupakan pemberi harapan.
4.      Agama diharapkan bisa meluhurkan segala tindakan dalam masyarakat sosial.
5.      Agama mengajarkan rasa tanggung jawab kepada manusia.
Unsur-unsur yang ada dalam sebuah agama.
1. Adanya keyakinan pada yang gaib
2. Adanya kitab suci sebagai pedoman
3. Adanya Rasul pembawanya
4. Adanya ajaran yang bisa dipatuhi
5. Adanya upacara ibadah yang standar
Klasifikasi Agama
Ditinjau dari sumbernya agama dibagi dua, yaitu agama wahyu dan agama bukan wahyu.
1.      Agama wahyu (revealed religion) adalah agama yang diterima oleh manusia dari Allah Sang Pencipta melalui malaikat Jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia. Wahyu-wahyu dilestarikan melalui Al Kitab, suhuf (lembaran-lembaran bertulis) atau ajaran lisan.Agama wahyu menghendaki iman kepada Tuhan Pemberi wahyu, kepada rasul-rasul penerima wahyu dan kepada kitab-kitab kumpulan wahyu serta pesannya disebarkan kepada seluruh umat manusia
2.      Agama bukan wahyu (agama budaya/ cultural religion atau natural religion) bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam. Contohnya agama Budha yang berpangkal pada ajaran Sidharta Gautama dan Confusianisme yang berpangkal pada ajaran Kong Hu Cu.
Perbedaan kedua jenis agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living Religious of the World sebagai berikut :
Agama Wahyu
Agama bukan Wahyu
Berpokok pada konsep keesaan Tuhan
Tidak berpokok pada konsep keesaan Tuhan
Beriman kepada Nabi
Tidak beriman kepada Nabi
Sumber utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan
Kitab suci tidak penting
Lahir di Timur Tengah
Lahir di luar itu
Ajaran agama jelas dan tegas
Ajaran agama kabur dan elastis
Memberikan arah yang jelas dan lengkap baik aspek spritual maupun material
Lebih menitik beratkan kepada aspek spritual saja, seperti pada taoisme, atau pada aspek material saja seperti pada confusianisme.
Disebut juga agama samawi (agama langit) yaitu agama Islam
Disebut agama budaya (ardhi/ bumi).

Adapun ciri-ciri Agama Wahyu (langit), ialah :
1. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat,melainkan diturunkan kepada masyarakat.
2.    Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya. Utusan itu bukan menciptakan agama, melainkan menyampaikannya.
3.    Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
4. Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia.
5.    Konsep ketuhanannya adalah : monotheisme mutlak ( tauhid)
6.    Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia , masa dan keadaan.
Adapun ciri-ciri agama budaya (ardhi), ialah :
1.    Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
2.    Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan ( Rasul).
3.    Umumnya tidak memiliki kitab suci, walaupun ada akan mengalami perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
4.    Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiranmasyarakatnya ( penganutnya).
5.    Konsep ketuhanannya : dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggi adalah monotheisme nisbi.
6.    Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keadaan.
Manfaat Agama bagi Manusia
            Adapun manfaat agama bagi manusia adalah :
1. Dapat mendidik jiwa manusia menjadi tenteram, sabar, tawakkal dan sebagainya. Lebih-lebih ketika dia ditimpa kesusahan dan kesulitan.
2.    Dapat memberi modal kepada manusia untuk menjadi manusia yang berjiwa besar, kuat dan tidak mudah ditundukkan oleh siapapun.
3.    Dapat mendidik manusia berani menegakkan kebenaran dan takut untuk melakukan kesalahan.
4.  Dapat memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwa mereka tumbuh sifat-sifat utama seperti rendah hati, sopan santun, hormat-menghormati dan sebagainya. Agama melarang orang untuk tidak bersifat sombong, dengki, riya dan sebagainya.
Perbedaan Ilmu dan Agama
Perbedaan antara ilmu dan agama :
ILMU
AGAMA
1.                      bersifat relatif dan tentatif
2.                      tidak sepanjang masa
3.                      bermula dari keraguan
4.                      memperkuat keyakinan agama
5.                      bisa diperdebatkan
1.             bersifat mutlak
2.             sepanjang masa
3.             bermuda dari kenyakinan
4.             diperdalam melalui ilmu
5.             tidak dapat dibantah

3. HUBUNGAN ILMU DAN AGAMA
Agama berhubungan dengan Tuhan, ilmu berhubungan dengan alam, agama membersihkan hati, ilmu mencerdaskan otak, agama diterima dengan iman, ilmu diterima dengan logika. Ilmu dan agama selalu tarik menarik dan berinteraksi satu sama lain. Secara psikologis, harmoni sains dan agama adalah mungkin. Sains tidak memberikan sense of well-being. Sains sangat diperlukan, tapi tidak mencukupi. Di sinilah peran agama sebagai provider kesadaran akan arah (sense of direction) dan harapan (sense of hope). Agama, misalnya, menekankan caring for others dan saving the earth (Holmes Rolston). Sementara sains sama sekali tidak berurusan dengan itu. Agama maupun filsafat berhubungan dengan realitas yang sama. Kedua-duanya terdiri dari subjek-subjek yang serupa dan sama-sama melaporkan prinsip-prinsip tertinggi wujud. Keduanya juga melaporkan tujuan puncak yang diciptakan demi manusia yaitu kebahagiaan tertinggi.


DAFTAR PUSTAKA
Andi Hakim Nasution. Pengantar Ke Filsafat Dains. Penerbit PT. Pustaka Litera Antar Nusa, 1999
http://lela68.wordpress.com/2009/05/24/filsafat-ilmu-perkembangan-teori-atom/. Diakses pada 28 Nopember 2010.                          
Kwary, Deny A. Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik ), (Online),

Salliyanti. 2008  Language is Powerful, (Online),  http://library.usu.ac.id/download/fs/06002046.pdf. Medan: Universitas Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 22 November 2009

Suriasumantri, Yuyun S. 2003. Filsafat ilmu sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar